• Home
  • Artikel
  • Kamus Keuangan

Accela Infinia

Accelerate You Infinitely

You are here: Home / Perekonomian / Apa itu Inflasi? Cara Mengukur dan Mengendalikannya

Apa itu Inflasi? Cara Mengukur dan Mengendalikannya

AccelaInfinia.com - Accelerate You Infinitely

Baca juga

  • 3 Cara Melindungi Portofolio Investasi dari Inflasi
  • Ketahui 9 Jenis Inflasi dan Penyebabnya

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu.

Inflasi merupakan istilah ekonomi yang berarti Anda harus membayar lebih banyak saat mengisi BBM kendaraan atau saat membeli bahan kebutuhan pokok.

Kondisi tersebut akan meningkatkan biaya hidup sekaligus mengurangi daya beli sebuah mata uang.

Artinya, inflasi yang terjadi di Indonesia akan mengurangi nilai rupiah. Barang yang bisa dibeli dengan nilai tertentu pada masa lalu, saat ini mungkin tidak akan terbeli lagi.

Seiring kenaikan harga, uang yang Anda miliki hanya mampu membeli barang dalam jumlah lebih sedikit. Begitulah inflasi menurunkan standar hidup dari waktu ke waktu.

Itu sebabnya, inflasi sama jahatnya dengan perampok, sama mengerikannya dengan orang yang mengambil harta kita secara paksa.

Artinya, jika peningkatan penghasilan tidak mampu mengimbangi inflasi, seseorang akan bertambah miskin dari waktu ke waktu.

Tingkat inflasi (inflation rate) adalah kenaikan atau penurunan harga selama periode tertentu, biasanya dalam periode 1 bulan atau 1 tahun.

Persentase inflasi memberi informasi seberapa cepat harga naik selama periode tersebut. Semakin tinggi persentase, maka dampak inflasi akan semakin berbahaya.

Misalnya, jika tingkat inflasi untuk 1 kg beras adalah 4,0% per tahun, maka harga beras akan empat persen lebih tinggi tahun depan.

Itu berarti 1 kg beras dengan harga 10.000 rupiah tahun ini akan naik menjadi 10.400 tahun depan.

Jika tingkat inflasi lebih dari 50% per bulan, maka kondisi ini disebut hiperinflasi.

Jika inflasi terjadi bersamaan dengan resesi, keadaan tersebut dinamakan stagflasi.

Kenaikan harga aset seperti perumahan, emas, atau saham disebut inflasi aset (asset inflation).

Baca juga:  Ketahui 9 Jenis Inflasi dan Penyebabnya

Kesalahpahaman tentang Inflasi

Definisi inflasi yang umum namun tidak akurat adalah kenaikan jumlah uang beredar.

Definisi tersebut sebenarnya adalah salah tafsir terhadap teori monetarisme.

Banyak dipercaya bahwa penyebab utama inflasi adalah ketika pemerintah mencetak terlalu banyak uang.

Akibatnya, terlalu banyak uang beredar sedangkan barang dan jasa relatif tetap.

Kenaikan jumlah uang beredar merupakan salah satu dari tiga penyebab inflasi, namun bukan merupakan definisi inflasi itu sendiri.

Penyebab paling umum inflasi adalah demand-pull inflation. Kondisi ini terjadi ketika permintaan melebihi pasokan barang atau jasa. Akibatnya, pembeli bersedia membayar harga lebih tinggi.

Penyebab lain inflasi adalah cost-push inflation yang terjadi ketika terdapat keterbatasan pasokan sedangkan permintaan tetap tinggi.

Sebagai contoh, cost-push inflation terjadi ketika bencana alam merusak jaringan pipa BBM padahal permintaan BBM tetap tinggi.

Kasus Amerika Serikat: Inflasi dan CPI

Di Amerika, Bureau of Labor Statistics (BLS) menggunakan Consumer Price Index (CPI) untuk mengukur inflasi.

Nilai CPI didapatkan melalui survei terhadap 23.000 bisnis. CPI mencatat harga 80.000 item konsumen setiap bulannya.

Indeks ini akan memberi informasi tentang tingkat inflasi secara umum.

Consumption Expenditures price index (PCE price index) juga mengukur inflasi yang memasukkan lebih banyak barang dan layanan bisnis daripada CPI.

Cara Bank Sentral Mengelola Inflasi

Bank-bank sentral di seluruh dunia menggunakan kebijakan moneter untuk menghindari inflasi dan deflasi.

Misalkan, Bank Indonesia menargetkan tingkat inflasi di bawah 10% per tahun.

Jika inflasi berada di atas tingkat target, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga untuk mengurangi perputaran uang dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Jika tidak berhasil, Bank Indonesia akan menggunakan alat kebijakan moneter kontraktif lainnya.

Baca juga:  3 Cara Melindungi Portofolio Investasi dari Inflasi

Jika deflasi yang menjadi ancaman, maka bank sentral menggunakan kebijakan moneter ekspansif.

Contoh kebijakan moneter ekspansif adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.

Sharing is caring:

Filed Under: Perekonomian Tagged With: deflasi, inflasi

Populer

  • Mengapa Harga Saham Selalu Berfluktuasi?
    Mengapa Harga Saham Selalu Berfluktuasi?
  • 5 Fakta & Informasi tentang Koreksi Pasar (Market Correction)
    5 Fakta & Informasi tentang Koreksi Pasar (Market Correction)

Terkini

Apa itu Reksadana Indeks? Kelebihan & Kekurangannya [VIDEO]

Reksadana merupakan instrumen investasi sederhana yang cocok untuk banyak orang. Tidak hanya investor pemula, investor yang sudah lebih berpengalaman juga akan melihat reksadana sebagai salah satu … [Baca...]

  • Apa itu Skema Ponzi? Cara Kerja & Ciri-cirinya [VIDEO]
  • Apa itu Bear Market? Syarat Terjadinya & Asal Namanya [VIDEO]
  • Apa itu Capital Gain? Apa Bedanya dengan Paper Gain? [VIDEO]
  • Apa itu Angel Investor? Kenapa Identik dengan Startup? [VIDEO]
  • 9 Tanda Hutang Kartu Kredit Tak Terkendali & Cara Melunasinya

www.AccelaInfinia.com - Copyright © 2022