Salah satu tantangan dalam mengevaluasi saham adalah kemampuan membandingkan berbagai saham secara “apple to apple.”
Perbandingan “apple to apple” dimaknai sebagai perbandingan yang bermakna sehingga hasilnya dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang tepat.
Membandingkan langsung harga saham dua perusahaan tidak banyak memiliki arti karena berbagai faktor.
Artinya, saham perusahaan A yang memiliki harga 5 ribu per lembar belum tentu lebih mahal dibandingkan saham perusahaan B yang memiliki harga seribu, jika perusahaan A memiliki kemampuan lebih besar dalam mencetak keuntungan jangka panjang
Demikian pula, membandingkan langsung laba satu perusahaan dengan perusahaan lain benar-benar tidak banyak memberikan informasi secara utuh.
Hanya membandingkan angka, maka Anda akan mengabaikan fakta bahwa kedua perusahaan memiliki jumlah saham beredar tidak sama.
Sebagai contoh, perusahaan A dan B keduanya mendapatkan laba 1 juta, tetapi perusahaan A memiliki 100 saham yang beredar, sementara perusahaan B memiliki 50 saham.
Jadi, saham perusahaan mana yang hendak Anda pilih?
Untuk memberi informasi lebih utuh, lebih masuk akal melihat EPS atau earnings per share (laba per saham) sebagai alat perbandingan.
Earnings per share dihitung dengan membagi net earnings (laba bersih) dengan outstanding shares (jumlah saham yang beredar).
Jika dituliskan dalam persamaan maka menjadi: EPS = Net earnings/Outstanding shares
Menggunakan contoh di atas, perusahaan A mendapat laba 1 juta dengan 100 saham yang beredar, sehingga memiliki EPS 10 ribu (1 juta/100 = 10 ribu).
Perusahaan B memiliki pendapatan 1 juta dan 50 saham beredar, sehingga EPS-nya 20 ribu (1 juta/50 = 20 ribu).
Jadi, dari perhitungan, Anda harus membeli perusahaan B dengan EPS 20 ribu. Hanya pada praktiknya, memilih saham bukan semata berdasar EPS.
EPS membantu membandingkan satu perusahaan dengan yang lain, dengan asumsi mereka berada di industri yang sama.
Namun perlu diingat, EPS tidak menunjukkan apakah sebuah saham tepat untuk dibeli atau apa yang dipikirkan pasar tentang saham tersebut.
Berbagai rasio lain perlu pula dianalisis untuk menentukan saham yang tepat untuk dimiliki.[]