Pasar saham pada dasarnya adalah sebuah tempat lelang raksasa, dengan komoditi yang dilelang bukan barang antik, melainkan bukti kepemilikan suatu perusahaan atau saham.
Saham diperdagangkan di tempat yang disebut bursa, dimana berbagai kalangan membeli dan menjual saham berbagai perusahaan.
Sama seperti yang berlaku pada barang atau komoditi, harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
Sebagai contoh, jika terdapat lebih banyak orang yang ingin membeli suatu saham daripada menjualnya, harga akan naik karena saham menjadi langka dan orang-orang bersedia membayar lebih tinggi untuk mendapatkan saham tersebut.
Di sisi lain, jika terdapat banyak saham untuk dijual dan tidak banyak orang yang tertarik untuk membeli, harga akan jatuh.
Karena interaksi dinamis antara penawaran dan permintaan inilah, harga saham menjadi berfluktuasi.
Bahkan jika tidak terdapat masalah dengan perusahaan, pemegang saham besar yang mencoba menjual jutaan saham pada suatu waktu dapat mendorong harga saham menjadi turun.
Fenomena ini disebabkan tidak banyak orang yang cukup tertarik untuk membeli saham tersebut atau dalam kata lain, saham tidak bisa diserap oleh pasar sehingga terjadi peningkatan penawaran.
Karena tidak terdapat permintaan yang cukup untuk saham perusahaan yang dijual, maka harga saham akan terkerek turun.[]