• Home
  • Artikel
  • Kamus Keuangan

Accela Infinia

Accelerate You Infinitely

You are here: Home / Investasi / Apa itu Skema Ponzi? Cara Kerja & Ciri-cirinya [VIDEO]

Apa itu Skema Ponzi? Cara Kerja & Ciri-cirinya [VIDEO]

AccelaInfinia.com - Accelerate You Infinitely

Banyak cerita tentang skema investasi yang akhirnya berujung pada penipuan.

Meskipun modus penipuan sebenarnya tidak banyak berubah, namun tetap saja banyak orang yang menjadi korbannya.

Para penipu memanfaatkan dua sifat lemah manusia yaitu ‘greed’ (serakah) dan ‘fear’ (takut). Kedua sifat tersebut membuat banyak orang tidak mampu berpikir dan bertindak rasional.

Skema Ponzi adalah salah satu modus penipuan investasi yang sering terjadi dengan memanfaatkan sifat ‘greed.’

Bagaimana sejarah, ciri-ciri dan cara kerja Skema Ponzi? Simak videonya 🙂

Transkrip Video

Penipuan berkedok investasi sudah sering kita dengar dan sudah sering pula terjadi.

Ironisnya, yang menjadi korban tidak hanya orang-orang awam yang masih belum punya pengalaman dalam berinvestasi tapi juga menimpa orang-orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia investasi.

Nah, salah satu skema yang sering digunakan oleh para penipu itu adalah apa yang dinamakan sebagai Skema Ponzi.

Nah, di kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara kerja Skema Ponzi berikut sedikit tentang sejarah dibaliknya.

Jadi Skema Ponzi adalah penipuan investasi yang menjanjikan pengembalian tinggi dengan sedikit resiko.

Nah, jadi salah satu cara paling awal kita untuk mengenali apakah suatu investasi itu adalah investasi yang legal atau merupakan bagian dari Skema Ponzi adalah janji tingkat pengembalian yang mereka tawarkan.

Dalam dunia investasi ada ketentuan umum yang menyatakan bahwa investasi dengan resiko tinggi biasanya akan memiliki potensi pengembalian yang tinggi.

Begitu juga sebaliknya, investasi yang memiliki resiko rendah akan memiliki juga tingkat pengembalian yang juga rendah.

Namun dalam Skema Ponzi ini, bahkan investasi itu dijanjikan dengan pengembalian tinggi dengan sedikit resiko.

Nah, ketika ini terjadi maka kita sudah harus mulai waspadai bahwa mungkin saja investasi yang menjanjikan pengembalian tinggi dengan resiko yang rendah itu merupakan bagian dari Skema Ponzi.

Nah, Skema Ponzi cara kerjanya yaitu dengan memberi keuntungan investor lama dari dana investor baru. Nah, jadi Skema Ponzi ini mirip dengan skema piramida.

Jadi ketika seorang penipu investasi itu menjanjikan tingkat pengembalian tinggi kepada investor yang sudah lebih dahulu masuk maka biasanya dana pengembalian investasi tersebut akan diambilkan dari setoran investasi investor yang lebih baru.

Jadi orang-orang lama akan dibayarkan dengan dana investasi yang diperoleh dari orang-orang baru.

Nah, skema ini akhirnya akan runtuh ketika investor baru mulai berkurang dan tidak terdapat cukup dana untuk membayar imbal investasi.

Baca juga:  Apa itu Aset Likuid? Ciri, Jenis dan Contohnya

Nah, jadi seperti sudah diprediksi bahwa skema piramida seperti ini lama-lama akan runtuh juga karena pada satu titik si penipu akan kesulitan dalam mencari calon investor baru.

Nah, ketika calon investor baru ini sudah mulai sulit untuk dicari investor yang lebih lama akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan tingkat pengembalian investasi dan disitulah mereka kemudian biasanya skema seperti ini akan mulai runtuh dan penipu dibaliknya akan biasanya akan mulai berurusan dengan hukum pula itu karena orang-orang yang tadinya berinvestasi sudah mulai gelisah karena apa yang dijanjikan pada akhirnya tidak dapat mereka peroleh.

Skema Ponzi diambil dari nama Charles Ponzi, orang pertama yang melakukan penipuan jenis ini pada tahun 1919.

Nah, jadi pada waktu itu Ponzi ini menarik perhatian para investor dengan menjanjikan tingkat pengembalian hingga 45 persen asal si investor itu mau menyimpan dananya selama 45 hari.

Bahkan, lebih gila lagi Ponzi menjanjikan tingkat pengembalian 100% kepada investor yang mau menyimpan dananya selama 90 hari.

Nah, jadi dengan skema yang tadi bahwa investor lama akan dibayar dengan investor baru maka pada akhirnya skema yang dilakukan oleh Charles Ponzi ini runtuh juga.

Sehingga kurang lebih setahun kemudian dia harus berurusan dengan hukum dan kemudian dihukum atas dasar penipuan yang dia lakukan.

Karena apa yang dilakukan Ponzi ini adalah salah satu yang banyak diekspos dan mungkin juga skalanya besar maka skema penipuan investasi dengan prinsip seperti piramida ini kemudian dinamakan dengan namanya yaitu Skema Ponzi.

Namun, ternyata meskipun skema ini sudah dilakukan kurang lebih 100 tahun yang lalu tapi di zaman modern pun masih selalu ada orang-orang baru, penipu-penipu baru yang melakukan skema yang sejenis.

Nah, salah satu kasus atas skandal besar yang pernah terungkap adalah penipuan yang dilakukan oleh Bernard Madoff pada tahun 2008.

Si Madoff ini akhirnya dihukum karena menjalankan Skema Ponzi dengan memalsukan laporan trading untuk menunjukkan keuntungan dari investasi yang tidak pernah ada.

Nah, jadi ini menjadi skandal besar karena melibatkan jumlah dana yang besar dan juga melibatkan banyak orang-orang penting yang seharusnya pada satu titik mereka tidak lagi orang awam yang seharusnya juga sudah mulai memahami tentang prinsip-prinsip dasar dari investasi.

Baca juga:  6 Kelebihan dan 8 Kekurangan Investasi Batu Permata

Nah berikut adalah Skema Ponzi atau penipuan yang serupa. Jadi ciri yang pertama adalah menjamin pengembalian tinggi dengan resiko kecil.

Nah, tadi sudah disampaikan bahwa hukum dasar investasi itu adalah high-gain high-risk, low-gain low-risk, yang menjanjikan imbal tinggi maka biasanya memiliki resiko yang tinggi, yang menjanjikan imbal balik yang rendah maka biasanya akan memiliki resiko yang rendah pula.

Tapi ketika terjadi adanya penjaminan pengembalian tinggi dengan resiko kecil maka kita harus waspada bahwa mungkin investasi yang ditawarkan itu bukanlah investasi yang legal.

Nah, kemudian yang kedua ciri dari Skema Ponzi adalah aliran pengembalian yang konsisten terlepas dari kondisi pasar.

Nah, kita memahami bahwa investasi itu umumnya bersifat fluktuatif.

Jadi ketika kita contohnya berinvestasi di pasar modal, di saham atau obligasi, maka nilai saham hari ini mungkin saja akan berbeda dengan nilai saham besok pagi.

Nah, ketika skema ini mengembalikan atau menjanjikan pengembalian yang konsisten terlepas dari kondisi pasar maka kita pun akan harus mulai waspada bahwa mungkin saja skema yang ditawarkan ini adalah sebentuk dari investasi yang ilegal.

Nah, kemudian investasi itu tidak terdaftar di otoritas keuangan dalam hal ini OJK. Jadi kalau di Indonesia investasi-investasi yang legal itu, yang memiliki, yang akan melindungi investor dari kemungkinan penipuan harus terdaftar pada OJK.

Nah, jadi sebagai seorang investor yang bijak kita harus memeriksa apakah sebentuk investasi yang ditawarkan itu terdaftar atau tidak dalam list yang dikeluarkan oleh OJK.

Kemudian ciri yang lain adalah strategi investasi yang dirahasiakan atau digambarkan terlalu rumit untuk dijelaskan.

Jadi pada dasarnya investasi itu sederhana. Jadi ketika misalkan kita sebagai seorang investor menanyakan kepada orang yang menjanjikan suatu investasi kemudian orang tersebut tidak bisa menjelaskan bagaimana cara kerja investasi mereka, maka kitapun harus mulai waspada bahwa mungkin saja apa yang mereka tawarkan itu bukan sesuatu yang bersifat legal.

Nah, kemudian ciri berikutnya adalah klien tidak diizinkan melihat dokumen resmi investasi. Jadi nvestasi yang baik itu harus terbuka.

Investasi yang baik itu harus memiliki laporan secara berkala dan laporan itu harus bisa diakses oleh orang-orang yang memberikan investasi pada skema tersebut.

Nah, ketika sebagai klien kita tidak diizinkan untuk melihat dokumen resmi investasi maka kitapun harus curiga karena kita tidak akan memahami dan tidak tahu sebenarnya uang yang kita investasikan itu sedang digunakan untuk keperluan apa atau sedang diinvestasikan dalam instrumen apa.

Baca juga:  11 Cara Menghindari Melakukan Investasi secara Emosional

Nah, kemudian yang terakhir adalah bahwa skema-skema ilegal atau Skema Ponzi ini biasanya ketika kalian ingin menarik dana investasinya itu akan mengalami kesulitan.

Nah, ini terutama terjadi pada klien-klien yang sudah terakhir kali masuk.

Jadi sebelum skema tadi runtuh biasanya investor-investor yang masuk lebih belakangan itu akan mengalami kesulitan dalam menarik dananya, karena dana yang mereka investasikan sudah habis digunakan untuk membayar hasil imbal investasi kepada investor investor yang lebih lama.

Jadi ketika kita tidak mendapatkan jaminan kemudahan dalam menarik uang investasi kita maka kita pun harus waspada bahwa apa yang mereka janjikan mungkin saja bukan merupakan jenis investasi yang baik dan legal.

Nah, kemudian ada satu prinsip dasar yang harus kita pahami untuk kita bisa terhindar dari skema semacam ini adalah bahwa ketika sesuatu itu nampak terlalu bagus untuk terjadi atau nampak terlalu wow untuk terjadi, maka mungkin sebenarnya begitulah kenyataannya.

Jadi dalam hal ini ketika investasi itu memberikan janji imbal yang sangat tinggi dibandingkan dengan investasi sejenis maka kemungkinan bahwa hal itu merupakan sebentuk Informasi yang tidak benar.

Nah, jadi ketika ada sesuatu yang nampak tidak benar maka kemungkinan begitulah keadaannya.

Jadi dengan kita memahami prinsip dasar ini kita akan menjadi waspada karena para penipu penipu investasi itu biasanya akan memainkan dua psikologi manusia yaitu greed dan fear.

Jadi rasa serakah, rasa takut itu merupakan dua bentuk emosi yang membuat kita sebagai manusia itu tidak bisa berpikir dan bertindak rasional.

Jadi disinilah para penipu itu biasanya memainkan emosi kita dengan menawarkan imbal balik yang tinggi, maka sebenarnya mereka sedang mengeksploitasi perasaan greed kita, emosi serakah kita.

Dan tidak ada orang yang tidak ingin mendapatkan untung besar dalam jalan yang mudah.

Nah, ketika kita tidak bisa berpikir secara rasional ketika kita terpengaruh oleh rasa serakah kita atau kita terpengaruh oleh rasa takut kita maka kita akan lebih mudah untuk terjatuh dalam skema penipuan-penipuan sejenis.

Jadi pastikan bahwa kita tetap bisa berfikir rasional berfikir secara berhati-hati dan jangan sampai rasa takut dan rasa serakah itu membuat kita tidak melakukan investasi secara bijak.

Sharing is caring:

Filed Under: Investasi, Video Tagged With: charles ponzi, ponzi scheme, skema ponzi

Populer

  • Arti Earnings Per Share Saham & Cara Menghitungnya
    Arti Earnings Per Share Saham & Cara Menghitungnya
  • Sejarah dan Fakta Menarik tentang Allianz Arena
    Sejarah dan Fakta Menarik tentang Allianz Arena
  • 7 Cara Mudah Membuat Anggaran Bulanan Keuangan Pribadi
    7 Cara Mudah Membuat Anggaran Bulanan Keuangan Pribadi

Terkini

Apa itu Reksadana Indeks? Kelebihan & Kekurangannya [VIDEO]

Reksadana merupakan instrumen investasi sederhana yang cocok untuk banyak orang. Tidak hanya investor pemula, investor yang sudah lebih berpengalaman juga akan melihat reksadana sebagai salah satu … [Baca...]

  • Apa itu Skema Ponzi? Cara Kerja & Ciri-cirinya [VIDEO]
  • Apa itu Bear Market? Syarat Terjadinya & Asal Namanya [VIDEO]
  • Apa itu Capital Gain? Apa Bedanya dengan Paper Gain? [VIDEO]
  • Apa itu Angel Investor? Kenapa Identik dengan Startup? [VIDEO]
  • 9 Tanda Hutang Kartu Kredit Tak Terkendali & Cara Melunasinya

www.AccelaInfinia.com - Copyright © 2021