Banyak perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook atau Instagram pada awalnya mendapatkan suntikan modal dari angel investor.
Angel investor umumnya meminati perusahaan startup (rintisan) yang memiliki potensi untuk berkembang.
Startup yang baik biasanya dicirikan mempunyai konsep bisnis yang bersifat disruptive atau bisa mengganggu status quo karena menawarkan konsep yang berbeda.
Apa itu angel investor? Bagaimana cara kerjanya? Simak videonya 🙂
Transkrip Video
Angel investor adalah istilah yang sangat terkait dengan banyak perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Google, maupun Instagram.
Jadi sebagaimana kita ketahui bahwa perusahaan-perusahaan besar tersebut pada awalnya tentunya tidak akan langsung menjadi besar.
Pada awalnya, mereka memulai dari suatu langkah yang sederhana, banyak diantara perusahaan tersebut memulai bisnis mereka di garasi rumah, banyak diantara mereka yang hanya terdiri dari satu atau dua orang, yang kemudian dengan segala macam ide mereka, dengan segala macam idealisasi mereka, mereka mencoba mewujudkan apa yang menjadi gagasan mereka menjadi perusahaan besar yang akhirnya kita kenal seperti sekarang.
Nah, ketika tahap-tahap awal tersebut, ketika mereka masih berukuran kecil, ketika ide bisnis mereka masih belum terbukti, namun dilain pihak mereka juga membutuhkan dana untuk bisa berkembang, datanglah apa yang kita kenal sebagai adil investor.
Nah, jadi sebagai definisi, angel investor itu dikenal juga sebagai investor pribadi atau angel funder.
Angel investor merupakan individu kaya yang memberi dukungan keuangan untuk start-up atau pengusaha kecil.
Nah, jadi hal pertama yang perlu digarisbawahi disini adalah bahwa angel investor itu biasanya berupa individu.
Jadi mereka bukan lembaga, bukan kumpulan-kumpulan orang, tapi lebih kepada individu yang memiliki modal, yang memiliki kelebihan dana, kemudian mereka investasikan kepada perusahaan-perusahaan rintisan.
Nah, kemudian hal kedua yang juga bisa menjadi catatan bahwa yang dimaksudkan sebagai startup itu tidak mesti adalah perusahaan teknologi, karena dalam bahasa Indonesia startup itu bisa kita artikan pula sebagai rintisan.
Jadi artinya setiap perusahaan baru baik itu bergerak dibidang teknologi maupun bukan itu bisa dinamakan sebagai startup.
Nah, karena perusahaan tadi adalah perusahaan kecil, perusahaan rintisan, perusahaan yang bahkan belum bisa mencetak modal, tentunya berinvestasi pada startup merupakan investasi yang berisiko.
Nah, itu sebab biasanya seorang angel investor biasanya tidak akan mengalokasikan lebih